Padang - Plt Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengusulkan pentingnya kurikulum dan konsentrasi pendidikan terkait kebencanaan yang lebih komprehensif di sekolah dan perguruan tinggi. Usulan itu mendapat dukungan penuh dari Sekretaris Utama (Sestama) BNPB, Rustian, saat digelarnya sejumlah kegiatan terkait kebencanaan di Kota Padang.
Saat menghadiri International Conference on Disaster Management (ICDM) di Convention Hall Universitas Andalas (Unand), Senin (30/09/2024), Audy Joinaldy menilai bahwa kondisi Sumbar yang merupakan daerah “supermarket” bencana, perlu disikapi dengan langkah-langkah yang lebih konkrit dan serius. Salah satunya dengan membentuk fakultas khusus dengan konsentrasi ilmu kebencanaan.
Audy menyatakan bahwa hasil diskusi dengan akademisi Unand dan tokoh lainnya menunjukkan bahwa Unand seharusnya memiliki Fakultas Ilmu Kebencanaan, mengingat saat ini hanya ada jurusan Pascasarjana Manajemen Kebencanaan. Ia menekankan bahwa keberadaan fakultas ini akan menjadikan Unand universitas pertama di Indonesia dalam bidang tersebut, menjadikannya pusat pendidikan ilmu kebencanaan.
Hal ini diharapkan akan menarik lebih banyak orang untuk belajar di Sumbar dan mendorong riset kebencanaan yang bermanfaat tidak hanya bagi Sumbar, tetapi juga untuk seluruh Indonesia.
Selain pendidikan tinggi, Audy juga mengusulkan agar kurikulum kebencanaan segera masuk menjadi muatan lokal di bangku sekolah. Bahkan harus sejak bangku sekolah dasar (SD). Hal ini penting demi mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan bencana sedini mungkin.
“Bappeda dan Dinas Pendidikan di Sumbar harus mengarah ke sana. Agar bagaimana kurikulum pendidikan harus punya muatan lokal kebencanaan. Minimal 1 atau 2 jam seminggu. Ini sangat penting, karena kita sering lupa pentingnya kesiapsiagaan ketika suasana sedang tenang-tenang saja,” ujar Audy saat menghadiri Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Kota Padang di Tugu Gempa Kota Padang.
Terkait usulan ini, Sestama BNPB RI, Rustian menyatakan sangat mendukung penuh dua usulan tersebut. BNPB selaku pemilik regulasi terkait penanganan bencana juga siap untuk berperan dalam pengaplikasian dua usulan tersebut. Terlebih, Sumbar merupakan miniatur nasional dalam hal kebencanaan.
“Kami mengira usulan Pak Gubernur sangat baik dan harus diimplementasikan secepat mungkin. Sumbar memang sangat cocok dan harus menjadi pusat pendidikan kebencanaan setidaknya di wilayah Sumatera. Sehingga, harus ada S1-nya di sini. BNPB selaku pemegang regulasi kebencanaan siap menindaklanjutinya nanti,” ucap Rustian. (adpsb/isq)
0 Komentar