PandawaNewsTIME.com | Usai dari Padang Pariaman, tim Divhumas Polri kembali mengadakan Forum Group Discussion (FGD) di aula Polresta Padang, Kamis (1/9) siang.
Para peserta FGD ini dihadiri oleh tokoh adat, agama, masyarakat, pemuda, mahasiswa dan kelompok masyarakat lainnya.
"Paham radikal itu bisa memecah belah persatuan bangsa Indonesia, dasar ideologi kita adalah Pancasila. Maka mari kita bersama-sama menolak paham radikal tersebut dan jangan sampai masuk di lingkungan kita," kata AKBP Erlan Munaji, S.Ik kepada perserta FGD.
Sementara, narasumber dari FGD ini ialah Nasir Abas yang menjelaskan bahwa pemahaman radikal, mengarah kepada terorisme dan intoleran merupakan suatu hal yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.
"Teroris bukan selalu identik dengan agama islam, karena teroris mempunyai ideologi yang menentang pancasila sehingga yang menjadi teroris adalah orang yang terpapar dengan ideologi menentang pancasila," jelasnya.
Disisi lain, paham Radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial politik dengan cara kekerasan maupun drastis.
Mantan ex. Napiter ini menyebut, paham radikalisme yang mengatasnamakan islam saat ini berkeinginan perang melawan pemerintah NKRI, mengganti sistem pemerintahan NKRI menjadi khilafah.
"Jangan sampai terpengaruh dengan tipu daya serta ajakan mereka ini. Islam itu agama yang rahmatan lil alamin," ajak Nasir Abas.
Dalam FGD ini diikuti oleh Wakapolresta Padang AKBP Yesi Kurniati, S.Ik, Kasat Binmas, Kasat Intelkam, dan beberapa perwakilan Bhabinkamtibmas. (AL)
0 Komentar