Bimtek ini diikuti 60 agen CSIRT di Ruang Abu Bakar Jaar, Balai Kota Padang yang dibuka oleh Plh Wali Kota Padang Andree Algamar.
Plh Wali Kota Andree Algamar mengatakan Pemerintah Kota Padang melalui Tim Padang CSIRT beserta agennya di setiap perangkat daerah diharapkan menjadi lapis pertama keamanan siber yang menghadang serangan siber.
"Kita harus siaga menghadapi ancaman kejahatan siber, termasuk penyalahgunaan data. Data adalah jenis kekayaan baru bangsa kita, dalam bidang pertahanan keamanan kita harus tanggap dan siap menghadapi serangan siber," kata Plh Wako Andree Algamar.
Sambungnya, bimtek yang dilaksanakan untuk memberikan pembekalan dan peningkatan skill agen CSIRT, sebagai upaya bersama meningkatkan keamanan informasi terutama perlindungan data pribadi dari akses yang tidak berhak pada pelayanan publik di pemerintahan Kota Padang.
"Para agen Padang CSIRT di OPD dapat menjadi perpanjangan tangan BSSN di Dinas Kominfo dalam identifikasi penanganan dan pemulihan insiden keamanan informasi di Pemko Padang," harapnya.
Sementara, Kepala Dinas Kominfo Kota Padang Boby Firman mengatakan dibentuknya agen CSIRT dapat mengidentifikasi dan mengatasi insiden siber lebih dini. Data tren anomali trafik kemanan siber dan sandi menunjukkan aktivitas anomali di Indonesia sebanyak 403.990.813 dengan serangan trojan rat dan phisingsite other malware dengan peringkat teratas (109.379.790) dan 47.231.390 aktivitas.
"Kebocoran data akibat kebocoran siber menimbulkan kerugian sekitar 5 triliun dolar AS di tahun 2024. Maka Diskominfo perlu memberikan pengetahuan dan pembekalan secara teknis," jelasnya.
Acara Bimtek tersebut akan berlangsung 14-16 Mei 2024. Pemko Padang mendatangkan pemateri dari BSSN. (Mizwa / Ivan / Charlie)
0 Komentar