Pandawa News TIME | Disela-sela aktivitasnya dalam rangka kunjungen kerja ke Daerah pemilihan, Lisda Hendrajoni menyempatkan diri berkunjung ke Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (B2P2KS) Sumatera barat. Kunjungan Anggota DPR RI dari Fraksi partai Nasdem tersebut, untuk melihat langsung para klien residensial yang saat ini berada di B2P2KS.
Hebatnya, kegiatan kunjungan tersebut dilaksanakan Ketua Garnita Nasdem Sumatera barat tersebut, ditengah padatnya jadwal Workshop dan sosialisasi bersama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di Kota Padang Pada Sabtu (17/6) Kemarin, Lisda tidak lupa untuk menjalankan kegiatan yang membuatnya bahagia yakni kegiatan sosial.
"Kegiatan sosial seperti ini merupakan salah satu aktivitas yang membuat saya pribadi sangat bahagia. Jadi ini tidak boleh dikesampingkan. Karena bertepatan dengan kegiatan workshop dan sosialisasi, kami dan team harus berpandai-pandai dalam menyusun strategi untuk mensiasati waktu,"!ujar Lisda. Kunjungan Lisda ke B2P2KS Padang juga ingin, melihat langsung gadis kecil berinisial B (10) yang menjadi korban kekerasan oleh ibu kandungnya sendiri beberapa waktu silam di Kabupaten Padang Pariaman, sekaligus memastikan “B” mendapatkan perlindungan dan trauma healing, sehingga ia dapat melupakan peristiwa kelam yang dilaluinya.
"Tentunya kita sangat miris dengan peristiwa yang terjadi di Sumatera barat baru-baru ini, dimana ada seorang ibu kandung yang tega menyakiti anak gadisnya sendiri. Kami ingin memastikan kondisi kesehatan dan progress trauma healing bagi anak gais kita ini. Kami juga mendesak pihak berwajib untuk memeriksa kondisi psikis dari orang tua korban, sehingga tega melakukan kekerasan terhadap anak yang ia lahirkan sendiri," tegas Lisda.
Pada kesempatan tersebut, Lisda juga menemui 2 orang anak dibawah umur yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kabupaten Pesisir Selatan. Masing-masing korban berinisial N (14) dan W (17) disuruh untuk melayani lelaki hidung belang dengan tarif Rp. 300 Ribu Rupiah, oleh 2 orang mucikari yang merupakan teman korban sendiri, yang saat ini sudah ditahan oleh Sat Reskrim Polres Pesisir Selatan.
"Ini juga sebuah perisitiwa yang sangat-sangat disayangkan terjadi di kampung saya Pesisir Selatan. 2 orang gadis dibawah umur menjadi korban kasus TPPO dan diminta melayani pelanggan. Namun kami mengapresiasi gerak cepat pihak kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut. Kepada para pelaku kita harpkan mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Sementara itu para korban harus kita dukung dan berikan semangat agar dapat memulai lembaran kehidupan yang baru," tutur “Sumandan” dari Pessel (istri orang pessel) ini.
Ketua Garnita Nasdem Sumatera barat tersebut, memastikan kondisi para Klien Residensial yang berada di B2P2KS Sumatera barat dalam keadaan sehat dan rata-rata dalam masa pemulihan trauma. B2P2KS juga memberikan pelatihan keterampilan bagi para korban, agar nantinya ketika keluar memiliki keahlian dalam bidang tertentu sebagai modal dalam memulai usaha.
“Alhamdulillah, anak-anak dan saudara kita yang berada disini dalam keadaan sehat seperti yang tadi kami lihat langsung. Mereka juga mendapatkan pola makan dan gizi seimbang serta berbagai kegiatan fisik dan pelatihan keterampilan. Kami juga memberikan semangat sekaligus motivasi bagi anak-anak kami agar, kedepan lebih baik dalam menjalani kehidupan,” pungkasnya. (AL)
0 Komentar