PandawaNewsTIME.com - Gempa berkekuatan 5,8 SR yang berlokasi 3 kilometer dari Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai yang terjadi Rabu (5/5) pukul 08.24 WIB, dirasakan guncangannya hingga ke Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Walau guncangan gempa pada kedalaman 29 kilometer itu tidak begitu kuat, namun sempat membuat warga panik. Sebagian besar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdinas di kantor Bupati Pessel, BPKD, dan Dinas Kominfo, terlihat berhamburan keluar kantor untuk menyelamatkan diri karena kuatir akan terjadi gempa susulan yang lebih besar.
"Kami memang sempat panik ketika gempa terjadi. Makanya kami berupaya untuk lari keluar ruangan kantor agar terhindar dari ancaman tertimpa bangunan dan lainnya. Selain itu kami juga kuatir akan terjadi gempa susulan yang lebih besar," ungkap Wildan, Kasubag Pemberitaan Bagian Humas dan Protokoler Sekdakab Pessel.
Dijelaskannya bahwa saat guncangan gempa terjadi, dia memang sedang menyusun berbagai dokumen untuk kebutuhan peliputan wartawan pada lantai dua kantor bupati tersebut.
"Karena panik, sehingga saya komandokan pada teman-teman yang lain untuk melakukan siaga dengan cara menyelamatkan diri agar terhindar dari hal yang kita kuatirkan," ucapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Herman Budiarto, melalui Kasi Kedaruratan, Hasnul Karim, ketika dihubungi mengatakan bahwa gempa yang berkekuatan 5,8 SR yang terjadi Rabu (5/5) pukul 08.24 WIB itu, berlokasi pada 2.04 LS-99.62 BT pada kedalaman 29 kilometer Tuapejat Mentawai.
Dia menjelaskan bahwa gempa yang sempat membuat panik sebagian warga Pessel itu, tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa di Pessel.
"Walau diantara masyarakat ada yang panik karena trauma dengan peristiwa gempa di beberapa daerah beberapa waktu lalu. Tapi kepanikan itu tidak berlanjut. Selain itu, gempa juga tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Tapi warga tetap dihimbau untuk waspada, jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan," ungkapnya. (PT)
0 Komentar